"Dalam melakukan tender ini, ISC-Pertamina membentuk satu tim khusus, dalam proses memiliki aturan supaya proses tendernya ini bisa berjalan dengan aturan yang transparan atau yang sudah di atur di internal Pertamina," ujar Daniel dalam jumpa persnya di Kantor Pusat Pertamina Jakarta, Selasa (17/2).
Jakarta, PT Pertamina (Persero) merevitalisasi unit usahanya yaitu Integrated Supply Chain (ISC) dalam melakukan pengadaan minyak mentah dari yang sebelumnya dilakukan oleh Petral-PES. Revitalisasi tersebut dinilai telah menghasilkan efisiensi baik dalam proses pengadaan secara keseluruhan ataupun proses tendernya.
Vice President ISC Daniel Purba mengatakan dirinya membentuk satu tim khusus untuk revitalisasi agar memberikan dampak efisiensi terhadap biaya bunga (LC). Serta dapat merespon pasar positif atas pembukaan ke seluruh pelaku pasar. Selain itu, hal ini juga guna mencapainya transparansi diseluruh kegiatan Pertamina. Salah satunya adalah memudahkan proses tender dalam pengadaan minyak mentah.
"Dalam melakukan tender ini, ISC-Pertamina membentuk satu tim khusus yang memproses dan memiliki aturan supaya proses tendernya ini bisa berjalan dengan aturan yang transparan atau yang sudah di atur di internal Pertamina," ujar Daniel dalam jumpa persnya di Kantor Pusat Pertamina Jakarta, Selasa (17/2).
Menurutnya, revitalisasi pengadaan baik pembelian maupun penjualan minyak mentah tersebut dapat dilakukan lebih efisien lagi dari yang sebelumnya karena telah mempersingkat rantai prosesnya.
"Jadi rantai bisnis yang ada bisa dipersingkat, diharapkan bisa memberikan nilai efisiensi bagi pertamina," jelasnya.
Ia menjelaskan, dengan revitalisasi fungsi ISC, dipastikan proses ekspor impor yang dilakukan Pertamina selama ini lebih dipersingkat lagi mata rantainya. Bahkan, dengan revitalisasinya ini mampu meningkatkan nilai tambah bagi perusahaan.
"Lalu peningkatakan fleksibilitas dan utilisasi armada pertamina, itu kita berusaha memaksimalkan aset yang dimiliki oleh pertamina, untuk memanfaatkan armada transportasi atau tanker untuk kegiatan impor dan ekspor, kita sudah laksanakan dengan kapal LPG, jadi ini bisa terindikasi menghemat USD2,3 per lifting," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, semangat transparansi harus dikedepankan agar publik ikut mengawasi jalannya tender. Hal tersebut selaras dengan janji yang pernah disampaikan Menteri ESDM Sudirman Said, Dirut Pertamina Dwi Soetjipto dan tim RKTM Faisal Basri terkait transparansi tender minyak.
"ISC-Pertamina dibawah pimpinan Daniel Purba sudah seharusnya mengumumkan ke publik terkait bagaimana mekanisme tender minyak mentah, berapa jumlahnya, bagaimana teknisnya," ujar Anggota DPR Komisi VII DPR RI, Satya Widya Yudha di Jakarta.
Terkait tender minyak mentah seharusnya diawali dengan pengumuman terlebih dahulu, sehingga para peserta tender dapat melihat secara jelas teknis dan mekanisme yang dibutuhkan.
Jika ISC-Pertamina melakukan tender terbuka, maka harus diumumkan di media atau paling tidak ada website online yang menyebutkan mereka punya kerjaan dengan spesifikasi yang lengkap. Namun kalau tender itu tertutup, maka peserta tender berdasarkan undangan saja.
"Kalau ISC-Pertamina melakukan tender minyak tertutup harus dijelaskan kenapa harus dilakukan secara tertutup. ISC-Pertamina harus mendeclare alasan mengggunakan tender terbuka atau tertutup. Kalau ISC-Pertamina melakukan tender tertutup pun harus jelas alasannya, karena tender tertutup tersebut berhubungan dengan masalah teknis yang sulit, sehingga produsen nya pun terbatas," pungkasnya.
Vice President ISC Daniel Purba mengatakan dirinya membentuk satu tim khusus untuk revitalisasi agar memberikan dampak efisiensi terhadap biaya bunga (LC). Serta dapat merespon pasar positif atas pembukaan ke seluruh pelaku pasar. Selain itu, hal ini juga guna mencapainya transparansi diseluruh kegiatan Pertamina. Salah satunya adalah memudahkan proses tender dalam pengadaan minyak mentah.
"Dalam melakukan tender ini, ISC-Pertamina membentuk satu tim khusus yang memproses dan memiliki aturan supaya proses tendernya ini bisa berjalan dengan aturan yang transparan atau yang sudah di atur di internal Pertamina," ujar Daniel dalam jumpa persnya di Kantor Pusat Pertamina Jakarta, Selasa (17/2).
Menurutnya, revitalisasi pengadaan baik pembelian maupun penjualan minyak mentah tersebut dapat dilakukan lebih efisien lagi dari yang sebelumnya karena telah mempersingkat rantai prosesnya.
"Jadi rantai bisnis yang ada bisa dipersingkat, diharapkan bisa memberikan nilai efisiensi bagi pertamina," jelasnya.
Ia menjelaskan, dengan revitalisasi fungsi ISC, dipastikan proses ekspor impor yang dilakukan Pertamina selama ini lebih dipersingkat lagi mata rantainya. Bahkan, dengan revitalisasinya ini mampu meningkatkan nilai tambah bagi perusahaan.
"Lalu peningkatakan fleksibilitas dan utilisasi armada pertamina, itu kita berusaha memaksimalkan aset yang dimiliki oleh pertamina, untuk memanfaatkan armada transportasi atau tanker untuk kegiatan impor dan ekspor, kita sudah laksanakan dengan kapal LPG, jadi ini bisa terindikasi menghemat USD2,3 per lifting," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, semangat transparansi harus dikedepankan agar publik ikut mengawasi jalannya tender. Hal tersebut selaras dengan janji yang pernah disampaikan Menteri ESDM Sudirman Said, Dirut Pertamina Dwi Soetjipto dan tim RKTM Faisal Basri terkait transparansi tender minyak.
"ISC-Pertamina dibawah pimpinan Daniel Purba sudah seharusnya mengumumkan ke publik terkait bagaimana mekanisme tender minyak mentah, berapa jumlahnya, bagaimana teknisnya," ujar Anggota DPR Komisi VII DPR RI, Satya Widya Yudha di Jakarta.
Terkait tender minyak mentah seharusnya diawali dengan pengumuman terlebih dahulu, sehingga para peserta tender dapat melihat secara jelas teknis dan mekanisme yang dibutuhkan.
Jika ISC-Pertamina melakukan tender terbuka, maka harus diumumkan di media atau paling tidak ada website online yang menyebutkan mereka punya kerjaan dengan spesifikasi yang lengkap. Namun kalau tender itu tertutup, maka peserta tender berdasarkan undangan saja.
"Kalau ISC-Pertamina melakukan tender minyak tertutup harus dijelaskan kenapa harus dilakukan secara tertutup. ISC-Pertamina harus mendeclare alasan mengggunakan tender terbuka atau tertutup. Kalau ISC-Pertamina melakukan tender tertutup pun harus jelas alasannya, karena tender tertutup tersebut berhubungan dengan masalah teknis yang sulit, sehingga produsen nya pun terbatas," pungkasnya.
sumber: Aktual.co
@
0 comments:
Post a Comment - Kembali ke Konten